Mentan SYL Buka Jambore Hortikultura 2022: Buah dan Sayur Indonesia Harus Mendunia

Pangannews.id

Sabtu, 03 Desember 2022 07:42 WIB

news
Foto : Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Menggelar acara Jambore Hortikultura 2022.

PanganNews.id Jakarta - Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian menggelar acara Jambore Hortikultura 2022. Kegiatan dihelat mulai Jumat - Minggu, 2 -4 Desember 2022. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), turut hadir sekaligus membuka acara bersama Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto

SYL menjelaskan pihaknya mengapresiasi capaian komoditas hortikultura selama beberapa tahun terakhir. Di tengah pandemi dua tahun lalu, sektor pertanian tetap bertahan dan justru meningkat. 

Menteri SYL lantas menyitir data Badan Pusat Statistik (BPS) 2022. Dia mengungkapkan bahwa produksi komoditas hortikultura meningkat. Untuk sektor buah-buahan mencapai 8,7 persen, sayuran lima persen, tanaman obat 19,2 persen, hingga flori non tangkai mencapai 32,6 persen. 

"Langkah Ditjen Hortikultura di Kementerian Pertanian itu memastikan bahwa kita punya buah dan sayur yang tidak kalah dengan negara lain dan kualitasnya terus ditingkatkan lewat pembinaan dengan sangat memperlihatkan tren pasar. Prestasi hortikultura tahun ini menunjukkan pertanian kita semakin maju," jelas SYL.

SYL meminta kegiatan Jambore Hortikultura ini terus dipertahankan dan memuji kontribusi para petani yang menjadi penopang ekonomi bangsa. 

"Ekspor harus masif. Terlebih untuk para petani milenial. Mereka ini punya keunggulan tersendiri. Penguasaan teknologi, ilmu pengetahuan, hingga relasi," kata SYL. 

SYL menyampaikan harapannya agar mulai hari ini seluruh stakeholders dan petani bersama Ditjen Hortikultura mampu mengerahkan kekuatan kekayaan alam Indonesia kepada negara-negara tertentu yang menjadi tujuan ekspor.

"Kita harus intensifkan promosi di luar negeri. Kita kenalkan terus komoditas hortikultura di pasar dunia," cetus SYL. 

Jambore Hortikultura 2022 merupakan ajang pameran dan promosi produk, kebijakan, UMKM, serta inovasi teknologi hortikultura. Saat berkeliling stan pameran, SYL tidak berhenti memberikan applause atas terselenggaranya kegiatan. 

“Saya sangat bangga dengan terselenggaranya kegiatan ini. Tak hanya beras, sudah saatnya buah dan sayur Indonesia mendunia. Saya lihat di stan tadi banyak buah-buahan berkualitas. Saya ingin kegiatan ini terus terselenggara. Tidak hanya di dalam negeri, saya mau ini juga diselenggarakan di luar negeri,” ucap SYL disertai tepukan meriah dari peserta yang hadir.

Prihasto dalam sambutannya mengatakan bahwa komoditas hortikultura terus meningkat kendati ada situasi pandemi Covid-19. Itu tak lepas dari berbagai program serta kebijakan yang digulirkan. 

"Misalnya kampung hortikultura. Alhamdulillah sudah terbentuk ribuan. Untuk buah 1811 kampung, sayuran 2501, kampung tanaman obat ada 458, serta 105 kampung florikultura," ungkap Prihasto. 

Di Jambore Hortikultura ini, lanjut Prihasto, Ditjen Hortikultura ingin menunjukkan pencapaian hortikultura dan ragam kekayaan produk hortikultura Indonesia.

"Ini adalah upaya kami agar masyarakat tahu bahwa komoditas pertanian hortikultura ini sangat menarik dan luar biasa," lanjut Prihasto.

Prihasto menambahkan pihaknya mengundang 32 petani milenial yang berasal dari 19 provinsi terluar, terdepan, dan tertinggal di Indonesia.

"Spirit mereka untuk mengembangkan pertanian, khususnya hortikultura, luar biasa. Mereka mampu mengasilkan produk berkualitas. Ini akan kita dukung terus," tambah Prihasto. 

Terakhir Prihasto mengapresiasi seluruh pihak yang berpartisipasi dalam giat Jambore Hortikultura 2022. Terutama para petani yang selama ini memberikan kontribusi besar bagi sektor pertanian. 

"Tanpa insan hortikultura Indonesia, mustahil kita bisa terus tumbuh. Kedepan, Jambore Hortikultura ini akan terus digelar," pungkasnya.

Sebagai informasi, dari jumlah booth yang terisi, tercatat 124 pelaku usaha ikut serta di dalamnya. Tak hanya terdiri dari pelaku usaha produk segar dan olahan, namun juga di bidang perbenihan dan sarana produksi.


Kolom Komentar

You must login to comment...