Bangun Kluster Berbasis Komunitas Sosial Keagamaan, Kementan Sosialisasikan Program di Lingkup Pesantren

Pangannews.id

Minggu, 02 Juni 2024 19:37 WIB

news
Foto: Kementan Sosialisasikan Program di Lingkup Pesantren

Panggannews.id, SEMARANG - Program Penumbuhan wirausahawan Pertanian dan Peningkaran SDM Pertanian terus di gencarkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan). Satu diantara program andalan itu adalah Program YESS (Youth Entrepreunership and Employment Supporting Service). Program ini bertujuan untuk menumbuhkan dan melahirkan semangat wirausaha bagi pemuda melalui pelatihan, magang,  peningkatan kapasitas kelembagaan petani, akses permodalan, jejaring usaha hingga perijinan. 

Untuk lebih memperluas manfaat program ini, Kementan menyasar lingkungan pondok pesantren melalui kluster komunitas sosial keagamaan. Langkah awalnya dilakukannya Sosialisasi Program YESS di Pondok Pesantren Al Madani di kota Semarang sebagai pesantren percontohan. Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 1-2 Juni 2024 dengan mengundang para pimpinan pondok pesantren dan santri muda yang berjumlah sekitar 100 peserta tersebar di 5 (lima) propinsi. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut Kementerian Pertanian untuk memperkenalkan program jitu penumbuhan santri muda tani dalam mensupport pangan lingkungan pesantren hingga nasional.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan, untuk mendukung pembangunan pertanian, diperlukan SDM Pertanian yang berkualitas, andal, berkemampuan manajerial, kewirausahaan, dan organisasi bisnis. "Pertanian melalui SDM berkualitas, baik pelaku utama dan pelaku usaha di sektor pertanian akan mampu membangun usaha tani yang berdaya saing tinggi", ujar Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menuturkan bahwa sekarang ini dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia. “Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian kedepan menjadi pertanian modern yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya tetapi juga berorientasi ekspor. Saat ini kita telah memiliki banyak petani milenial sekaligus enterpreneur di bidang pertanian,” paparnya.

Kegiatan pertanian di wilayah pondok pesantren harus terus ditingkatkan bagi santri dengan berorientasi bisnis untuk pemenuhan kbutuhan pangan di lingkungan pesantren juga untuk wadah pembelajaran berwirausaha santri tersebut, ujar Santi.

Santi juga menyampaikan bahwa melalui program YESS, santri dilatih mengakseskan pelatihan keuangan dasar, penyusunan laporan keuangan, penyusunan proposal usaha,  pemagangan, jejaring usaha, perijinan usaha, permodala hingga akses eksport dan lainnya.

Fokus utama dari program ini adalah memperkenalkan program YESS bagi Santri Tani Muda untuk berminat menjadi wirausahawan selama belajar di pondok pesantren hingga berlanjut kelak kembali ke daerahnya masing masing.

Hadir dalam kegiatan sosialisasi program YESS ini yaitu Sandi Febrianto seorang wirausaha muda bidang hydroponik selaku pemilik Sandi Buana Farm di kawasan Mangunsari, Kecamatan Gunungpati, Semarang  terbuka menjadi tempat pelatihan bercocok tanam dan agro edukasi.

Selain itu juga hadir Duta Petani Milenial, saudara Slamet Wuryanto, yang memiliki usaha peternakan puyuh dari Sukabumi dengan omset 30 juta per hari.

Hadir juga Pengasuh Pondok Pesantren Maftahul Ulum, Jatinom, Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur yang didirikan KH Imam Bukhori ini telah mealukakn usaha pertanian dengan varietas unggulan anggur, juga dengan semangat memberikan ilmu terkait budidaya anggur di pondok pesantrenya.  

Para peserta antusias diberikan wawasan terkait cara bertanam sayuran hidropinik serta beternak puyuh yang sangat  cocok di kembangkan pada kawasan Pondok Pesantren untuk pemenuhan kebutuhan protein bagi pesantren dengan mengoptimalkan lahan pesantren.

Gus Mursalin mengungkapkan pengalamannya selama mengikuti sosialisasi ini,  "Saya mendapatkan banyak informasi dari sini, termasuk teknis budidaya teknologi hidroponik, budidaya anggur dan beternak piyuh," tegas Mursalin. 

Mursalin berharap program anggurisasi menjadi program unggulan untuk pondok pesantren dengan mengusulkan proposal program tersebut ke Kementerian Pertanian. Ujarnya.

Dengan semangat untuk mengembangkan dan menumbuhkan wirausaha pertanian bagi santri milenial, semangat berbagi ilmu dan menjadikan pondok pesantren sebagai pusat usaha pertanian bagi masyarakat sekitar,  Mursalin bertekad dan berharap program YESS ini bisa di implementasikan di komunitas pondok pesantren tersebut. 

Hadir dalam penutupan kegiatan ini, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu sangat mendorong anak-anak muda menjadi petani milenial dengan memanfaatkan lahan yang ada untuk pertanian perkotaan (urban farming) khususnya di lingkup pondok pesantren, ujarnya.

Hevearita juga siap mendukung program regenerasi pemuda tani mealui program YESS dengan menyiapkan lahan pertanian milik pemerintah untuk di manfatkan generasi muda buat berwirausaha bidang pertanian.


Kolom Komentar

You must login to comment...