Selasa, 30 Juli 2024 05:47 WIB
PanganNews.id Bandung, - Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, B.Eng, MM, MBA mengapresiasi suksesnya penyelenggaraan Gelar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional IX tahun 2024 di Gedung Budaya Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (27/7). Tahun depan, Gebyar Perbenihan akan diselenggarakan di Sumatera Selatan.
Direktur Perbenihan, Direkrorat Jenderal Tanaman, Kementerian Pertanian, Gunawan menyaksikan penyerahan Pataka dari Kepala BPSBTHP Jawa Barat, Dadan Hidayat kepada Kepala UPTD BPSBTPH Sumatera Selatan, Sri Wirna, Senin (29/7/2024). Penyerahan Pataka menjadi tongkat estafet penyelenggaraan Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional X tahun 2025 di Bumi Sriwijaya.
Direktur Perbenihan, Ditjen Tanaman Pangan, Gunawan saat menyampaikan sambutan penutupan, menilai pertemuan Gebyar Perbenihan menjadi sesuatu yang luar biasa. Ia menyampaikan salam hormat kepada semua panitia dan peserta dari Dirjen Tanaman Pangan.
“Wakli Menteri Pertaniian, Bapak Sudaryono pada saat pembukaan memberikan apresiasi atas penyelenggaraan Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional IX yang tersistem dan rangkaian acara berjalan dengan baik. Semua, mulai dari panitia hingga peserta sangat siap,” kata Gunawan.
Direktorat Perbenihan, Ditjen Tanaman Pangan, disampaikan Gunawan, berkomitmen terus mendisplay varietas yang sudah ada di Kabupaten Bandung, dan akan dilanjutkan menjadi kawasan agrowisata.
“Kami minta jangan ditinggalkan. Kami akan jadikan bagian CSR perusahaan untuk menanam. Sampai jumpa pada Gebyar Perbenihan tahun depan di Sumatera Selatan,” katanya saat penutupan Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan.
Pada kesempatan penutupan Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan, Gunawan juga mengukuhkan pengurus IPBTI periode 2023-2028. Gunawan percaya para pengurus akan mampu melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai tanggung jawab yang diberikan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Ikatan Pengawas Benih Tanaman Indonesia yang mengedepankan pentingnya independensi, profesi, serta mengutamakan kepentingan anggota.
Selain itu juga diluncurkan aplikasi Perbenihan Tanaman Pangan De BeTaPa (Digitalisasi Informasi Benih Tanaman Pangan). Aplikasi ini adalah sistem informasi benih tanaman pangan yang digunakan untuk memfasilitasi Direktorat Perbenihan dalam memberikan layanan yang maksimal kepada produsen dalam pengajuan sertifikasi benih unggul dan label ulang.
Aplikasi De Be TaPa dilengkapi 7 fitur. Pertama, Fitur Reporting terdiri dari Dashboard, Stok by Sertifikasi Baku Realtime, Layanan yang Berjalan, Buku Induk BPSB, Buku Induk Laboratorium, dan lain-lain.
Kedua, Fitur Permohonan Sertifikasi Baku untuk mengupdate data-data pengajuan. Ketiga, Fitur Pemeriksaan Fase untuk mengupdate data-data Pendahuluan, Vegetatif, Berbunga, Menjelang Panen, Pemeriksaan Alat, Preprocessing, dan Proses Sertifikasi. Keempat, Fitur Approval untuk mengupdate data-data Persetujuan Permohonan Sertifikasi Berjenjang.
Selanjutnya kelima, Fitur Laboratorium yang menginformasikan Hasil Laboratorium Sertifikasi Benih Unggul. Keenam, Fitur Penerbitan Sertifikat. Dan ketujuh, Fitur Cetak Label Benih yang mengupdate data-data QR Code Tertelusur, Sertifikasi Baku dan Label Ulang, BPSB dan LSSM.
Aplikasi ini diharapkan dapat mempermudah seluruh pelaku usaha perbenihan untuk mengetahui posisi benih, terutama ketersediaan benih.
Dari berbagai forum yang ada juga dirumuskan beberapa poin. Di antaranya, pertama, perlunya pembenahan sistem perbenihan nasional. Kedua, sasaran program pemerintah tidak hanya peningkatan produktivitas dan produksi, tapi kemandirian petani, sehingga tidak tergantung bantuan benih pemerintah.
Ketiga, penyediaan benih sesuai dengan program yang dilaksanakan tahun sebelumnya atau T-1. Keempat, perlu kerja sama benih sumber anatar swasta dan pemerintah untuk kesinambungan benih sumber.
Antusias Peserta
Plt Kepala BPSBTPH Jawa Barat sebagai Ketua Panitia Penyelenggara Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan IX tahun 2024, Wahid Syarifudin dalam laporannya menyampaikan bahwa tema Gebyar Perbenihan adalah Mewujudkan Kemandirian Benih Tanaman Pangan untuk Kedaulatan Pangan Menuju Indonesia Emas 2045.
“Tujuan diselenggarakannya Gebyar Perbenihan dalam rangka meningkatkan akses pertukaran informasi perbenihan secara masif dan membangun sistem perbenihan yang terintegrasi dan berorientasi pada bisnis menuju kemandirian benih,” jelas Wahid.
Ia menyampaikan penyelenggaraan Gebyar Perbenihan berkat kerja sama antara Direktorat Perbenihan, Ditjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian dengan dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat ,dalam hal ini BPSBTPH Provinsi Jawa Barat, dan Pemerintah Kabupaten Bandung.
Wahid menyebutkan, peserta yang hadir dari unsur pemerintah pusat, pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bandung, dan unsur-unsur pemerintah dari provinsi di Indonesia. Di antaranya 33 Dinas Pertanian, 34 BPSB, dan 39 Balai Benih, serta petugas BPT, POPT, dan PPL.
“Asosiasi Produsen dan Pengedar Benih Tanaman Pangan, lembaga perbankan, perguruan tinggi di Jawa Barat, Gapoktan, petani milenial, dan petani pengguna benih Jawa Barat dan luar Provinsi Jawa Barat juga hadir di acara Gebyar Perbenihan,” tuturnya.
Panitia mencatat jumlah peserta mencapai 17.572 orang. Dari jumlah itu, panitia mencoba mengidentifikasi transaksi bisnis di stand-stand yang ada Gebyar Perbenihan sekitar Rp 80,5 juta.
Wahid melaporkan bahwa dalam kegiatan ini digelar Teknologi Display Varietas. Total yang ditampilan sebanyak 195 varietas. Terdiri dari Padi Inbrida 79 varietas, Padi Hibrida 10 varietas, Jagung Komposit 4 varietas, Jagung Hibrida 29 varietas, Kedelai 10 varietas, Kacang Tanah 8 varietas, Kacang Hijau 10 varietas, Ubi Kayu 4 varietas, Ubi Jalar 13 varietas, Sorgum 2 varietas, Porang 1 varietas, Padi Inbrida 15 varietas lokal, Ubi Kayu 3 varietas lokal, Ubi Jalar 2 varietas lokal, Talas 4 varietas lokal dan Hanjeli 1 varietas lokal.
Selain menampilkan gelar teknologi, berbagai kegiatan berlangsung di gelaran tahunan tersebut. Di antaranya, Forum Sarasehatan Penyediaan Benih Tanaman Pangan, Forum Bussines Matching yang menampilkan kisah sukses penangkar benih, Forum Peningkatan Kapasitas PBT, Konsolidasi Ikatan PBT Indonesia, dan Forum Teknologi Perbenihan.
Kegiatan lainnya adalah Klinik Konsultasi Perbenihan, Job Fair, serta Pameran Produk Pertanian, baik benih maupun alat mesin pertanian. Ada juga berbagai lomba, seperti Cerdas Cermat, Got’s Talent, Catur, dan Display Perbenihan.
Sementara itu, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Bandung, Awaluddin mengatakan, kegiatan ini mendorong perekonomian di Kabupaten Bandung. Dengan anggaran untuk membangun kawasan Gebyar Perbenihan yang cukup besar, diharapkan demplot yang sudah bisa dimanfaatkan untuk menunjang perekonomian.
“Lokasi Gelar Teknologi bisa menjadi tempat penangakaran benih atau agrowisata bagi wisatwan yang ke Kabupaten Bandung. Apalagi akses sangat mudah untuk mencapainya. Kami berharap dilanjutkan dengan program untuk meningkatkan perekonomian di Kabupaten Bandung,” tuturnya. (*/Adv)
You must login to comment...
Be the first comment...