Kamis, 05 September 2024 15:43 WIB
Pangannews.id, Jakarta - Para peternak ayam di Indonesia kini tengah berada dalam situasi sulit akibat harga ayam hidup yang terus merosot. Para peternak berharap pemerintah segera merevisi aturan harga acuan pembelian (HAP) ayam di tingkat produsen agar bisa memperbaiki kondisi ini.
Ketua Umum Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) Pardjuni mengungkapkan kekhawatirannya mengenai penurunan harga bibit ayam (day old chicken/DOC) dan harga pakan yang, meskipun turun, masih belum cukup untuk menutupi kerugian akibat harga jual ayam hidup yang terlalu rendah.
"Kami sepakat dengan niat baik untuk menetapkan harga minimal Rp18.000 per kilogram untuk ayam bobot besar di atas 2,4 kilogram," ujar Pardjuni, dikutip dari CNBC Indonesia, Kamis (5/9/2024).
Selain itu, ia juga menambahkan bahwa harga HAP yang saat ini ditetapkan sebesar Rp25.000 per kilogram dianggap terlalu tinggi dan sulit diterapkan. "Kami minta agar segera ada revisi," tambahnya.
Permintaan revisi ini merespons pernyataan Deputi bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional (Bapanas), Nyoto Suwignyo, yang dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 pada Selasa (3/9/2024) mengungkapkan bahwa Bapanas telah melakukan koordinasi intensif untuk menaikkan harga ayam secara bertahap menuju HAP yang baru.
Dalam rapat koordinasi yang diadakan pada 30-31 Agustus 2024, beberapa poin penting dirumuskan, antara lain penetapan harga patokan pembelian ayam hidup ukuran di atas 2,4 kilogram paling rendah Rp18.000 per kilogram, serta pengendalian harga bibit DOC dengan harga minimal Rp5.000 per ekor.
Namun, meski harga DOC dan pakan telah mengalami penurunan signifikan, dari Rp8.500 menjadi sekitar Rp5.000 per kilogram untuk pakan, dan harga DOC yang kini berkisar Rp3.500-5.000 per ekor, harga jual ayam hidup masih berada di bawah harga pokok produksi (HPP).
Di Jawa Tengah, HPP saat ini berkisar Rp19.500-20.000 per kilogram, sedangkan di Jawa Barat sekitar Rp20.000-21.000 per kilogram.
"Walaupun harga bibit dan pakan turun, harga ayam hidup masih di bawah HPP, yakni sekitar Rp17.000-18.000 per kilogram. Ini membuat peternak mandiri tetap merugi," jelas Pardjuni. Ia menambahkan bahwa kerugian telah berlangsung selama tiga bulan terakhir.
Sementara itu, Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN) juga telah melaporkan kondisi ini kepada Ombudsman RI. Ketua KPUN, Alvino Antonio, mengungkapkan bahwa harga ayam hidup di kandang telah jatuh di bawah HPP hingga mencapai Rp14.500 per kilogram di wilayah Jawa Tengah pada bulan Juli 2024 lalu.
"Kami mengamati penurunan harga ini sudah terjadi sejak awal Juli 2024. Di beberapa daerah seperti Banten dan Jawa Barat, harga ayam hidup bahkan mencapai Rp18.500-Rp20.000 per kilogram. Namun, dengan HPP yang sekitar Rp21.000, peternak masih mengalami kerugian sekitar Rp2.000 per kilogram," tambah Alvino dalam pernyataan di Jakarta pada Selasa (27/8/2024).
Dengan situasi yang semakin mendesak, peternak ayam berharap pemerintah dapat segera mengambil langkah nyata untuk menyesuaikan HAP dan memberikan dukungan yang diperlukan agar industri peternakan ayam tetap berkelanjutan dan peternak tidak terus-menerus mengalami kerugian.
13 jam yang lalu
14 jam yang lalu
Kamis, 12 September 2024 20:44 WIB
Kamis, 12 September 2024 20:30 WIB
You must login to comment...
Be the first comment...