KKP Fasilitasi Izin Edar Biostimulan Berbasis Rumput Laut di Karawang

Pers Pangannews

Monday, 07 October 2024 11:04 WIB

news
KKP Fasilitasi Izin Edar Biostimulan Berbasis Rumput Laut di Karawang.

Pangannews.id - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) siap mendukung inovasi  berkelanjutan dengan memfasilitasi izin edar biostimulan berbasis rumput laut yang diproduksi oleh Koperasi Mina Agar Makmur di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan kepastian perlindungan lingkungan serta menjamin mutu dan efektivitas produk yang beredar di pasar.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Budi Sulistiyo, menjelaskan bahwa izin edar pupuk organik akan didaftarkan melalui Kementerian Pertanian.

"Kami akan membantu biaya yang timbul dari proses ini agar izin edar dapat langsung diproses untuk umum," ungkap Budi dalam kunjungannya ke Karawang pada Sabtu (5/10/2024), seperti dikutip dari Antara.

Kehadiran KKP tidak hanya sebatas pada aspek perizinan, tetapi juga mencakup pembinaan dan kolaborasi lintas lembaga untuk mendukung pelaku usaha di sektor kelautan dan perikanan. Dengan dukungan ini, diharapkan Koperasi Mina Agar Makmur dapat menarik investasi dan calon mitra untuk memperluas pasar biostimulan berbasis rumput laut.

Ketua Koperasi Mina Agar Makmur, Usup Supriyatna, menyampaikan tantangan yang dihadapi dalam pemasaran biostimulan tersebut. "Proses pengurusan izin edar di Kementerian Pertanian membutuhkan biaya yang cukup besar, sekitar Rp45 juta, sehingga kami mengalami kendala untuk memasarkan produk lebih luas," ungkap Usup.

Saat ini, koperasi mampu memproduksi 1.000 liter biostimulan per bulan yang hanya dipasarkan kepada 70 anggota koperasi dengan harga Rp20.000 per liter.

Biostimulan berbasis rumput laut ini telah diujicobakan pada beberapa komoditas perikanan, termasuk ikan sidat, udang windu, dan ikan bandeng. Menurut Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Bioindustri Laut dan Darat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Jamal Basmal, biostimulan ini berfungsi sebagai prebiotik yang dapat meningkatkan kualitas air dan daya tahan ikan.

"Biostimulan ini mampu mengurai sisa pakan sehingga mengurangi amonia dalam air, yang sangat penting bagi kesehatan ikan," jelasnya.

Dengan potensi rumput laut Indonesia mencapai 9,2 juta ton per tahun, masih terdapat sekitar 3 hingga 4 juta ton yang belum dimanfaatkan untuk industri. Penggunaan rumput laut sebagai biostimulan diharapkan dapat mendongkrak perkembangan pangan organik Indonesia yang bebas dari pestisida dan bahan kimia lainnya.

Editor : Adi Permana


Kolom Komentar

You must login to comment...