Tuesday, 22 October 2024 12:11 WIB
Pangannews.id - Selama bertahun-tahun, cokelat dan makanan manis lainnya sering dianggap sebagai penyebab utama jerawat. Namun, anggapan ini tampaknya perlu ditinjau kembali. Apakah benar cokelat dapat memicu jerawat, ataukah ini hanya mitos yang berkembang di masyarakat?
Sejak akhir 1960-an, beberapa studi telah mencoba menganalisis hubungan antara cokelat dan jerawat. Hasil dari penelitian awal tersebut menunjukkan tidak ada kaitan antara konsumsi cokelat dan timbulnya jerawat. Namun, studi tersebut melibatkan hanya 65 orang dan mendapatkan kritik karena kelemahan dalam metodologinya.
Meskipun hingga kini belum ada bukti yang kuat mengenai hubungan antara cokelat dan kesehatan kulit, studi terbaru menunjukkan bahwa pola makan berperan dalam munculnya jerawat.
Menurut Beibei Du-Harpur, seorang ahli dermatologi di Kings College London, faktor genetik lebih dominan dalam pembentukan jerawat, khususnya pada remaja dan orang dewasa.
Faktor Penyebab Jerawat
Du-Harpur menjelaskan bahwa gen manusia mempengaruhi ukuran kelenjar sebasea yang menghasilkan minyak, yang pada gilirannya berkontribusi terhadap timbulnya jerawat. Kasus jerawat dewasa, terutama pada perempuan, telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, meskipun penyebab pastinya masih belum sepenuhnya dipahami.
Zainab Laftah, konsultan dermatologi di Rumah Sakit St Thomas di London, menambahkan bahwa jerawat dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti stres, infeksi, dan siklus menstruasi. Banyak pasiennya yang bertanya tentang makanan yang perlu dihindari untuk mencegah jerawat, dengan cokelat menjadi salah satu yang paling sering disebutkan.
Cokelat dan Inflamasi
Menurut Laftah, meskipun ada kesalahpahaman tentang cokelat sebagai penyebab jerawat, beberapa orang memang memiliki respons terhadap kelompok makanan tertentu, termasuk produk susu. Namun, penemuan menunjukkan bahwa jerawat yang diakibatkan oleh produk susu jarang terjadi.
Beberapa penelitian mencoba mengidentifikasi komponen dalam cokelat yang mungkin berkontribusi terhadap jerawat, tetapi hasilnya belum conclusif. Satu studi pada 2011 mencatat adanya hubungan antara cokelat hitam tanpa gula dan jerawat, meski jumlah peserta sangat terbatas.
Pola Makan Modern dan Jerawat
Studi menunjukkan bahwa pola makan tinggi gula dan lemak—sering kali khas dalam diet Barat—dapat memperburuk jerawat. Penelitian terbesar yang dilakukan pada 2020 menemukan bahwa pola makan Barat berkontribusi signifikan terhadap pembentukan jerawat. Bahkan, warga di kepulauan Kitavan di Papua Nugini, yang mengonsumsi makanan rendah GI (indeks glikemik), tidak mengalami jerawat sama sekali.
Apa yang Perlu Diketahui tentang Cokelat?
Meskipun cokelat memiliki kadar lemak jenuh yang rendah, banyak cokelat juga mengandung gula. Tingkat pengaruhnya terhadap jerawat bergantung pada pola makan secara keseluruhan dan jenis cokelat yang dikonsumsi (cokelat hitam cenderung lebih baik karena lebih rendah gula).
Laftah mencatat bahwa cokelat hitam dapat memberikan manfaat untuk kesehatan kulit, berkat kandungan flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan. Namun, efek ini lebih berfokus pada pengurangan tanda-tanda penuaan daripada mengurangi risiko jerawat.
Walaupun cokelat bukanlah penyebab utama jerawat, pola makan secara keseluruhan dan faktor genetik tetap menjadi penyebab yang lebih signifikan. Memperhatikan asupan nutrisi yang seimbang, seperti buah, sayuran, dan makanan kaya antioksidan.
Editor : Adi Permana
Wednesday, 18 June 2025 11:55 WIB
Tuesday, 17 June 2025 19:57 WIB
Wednesday, 11 June 2025 13:30 WIB
Friday, 30 May 2025 14:03 WIB
You must login to comment...
Be the first comment...