Wednesday, 30 October 2024 11:02 WIB
Pangannews.id - Kunyit (Curcuma longa) bukan hanya bumbu masakan yang populer di Indonesia, tetapi juga berfungsi sebagai bahan dasar jamu dan obat herbal. Kandungan utama kunyit, yaitu senyawa kurkumin, diketahui memiliki banyak manfaat, termasuk mengatasi radang sendi, gangguan pencernaan, infeksi pernapasan, alergi, dan depresi.
Menurut Komite Ahli Gabungan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), asupan kunyit yang aman untuk setiap orang adalah sebesar 3 mg per kg berat badan setiap hari. Meski demikian, penting untuk tidak mengonsumsinya dalam jumlah berlebihan agar terhindar dari efek samping.
Lantas siapa saja yang perlu menghindari konsumsi kunyit? Dikutip dari Healthline, meskipun kunyit umumnya aman untuk banyak orang, ada beberapa kelompok yang sebaiknya menghindari atau mengurangi konsumsi kunyit. Berikut adalah rincian mengenai siapa saja yang perlu berhati-hati:
Kunyit dapat meningkatkan sekresi empedu, yang dapat memperburuk masalah pada penderita batu empedu atau penyumbatan saluran empedu.
Kunyit bisa memperlambat proses pembekuan darah, sehingga meningkatkan risiko memar dan pendarahan. Oleh karena itu, orang dengan gangguan pendarahan atau yang mengonsumsi obat pengencer darah harus menghindari kunyit.
Senyawa kurkumin dalam kunyit dapat menurunkan kadar gula darah secara drastis, sehingga penderita diabetes harus berhati-hati saat mengonsumsinya.
Kunyit dapat memperburuk gejala gastroesophageal reflux disease (GERD), sehingga penderita GERD perlu waspada saat mengonsumsi kunyit.
Konsumsi kunyit dalam jumlah tinggi dapat mengganggu penyerapan zat besi, sehingga orang yang kekurangan zat besi perlu berhati-hati.
Kunyit dapat merusak hati, terutama pada individu dengan penyakit hati, hepatitis, atau kolestasis.
Karena kunyit memperlambat pembekuan darah, sebaiknya dihentikan konsumsi kunyit dua minggu sebelum operasi untuk mencegah pendarahan tambahan.
Kunyit dapat mengurangi efektivitas beberapa obat, termasuk pengencer darah, antidepresan, dan obat-obatan untuk diabetes.
Ibu hamil dan menyusui sebaiknya menghindari suplemen kunyit karena dapat merangsang kontraksi rahim.
Kunyit dapat bertindak seperti hormon estrogen, sehingga sebaiknya dihindari oleh penderita kanker payudara, rahim, atau kondisi hormon sensitif lainnya.
Kunyit dapat menghambat penyerapan gizi dan memperburuk kondisi anemia.
Di sisi lain, kunyit dapat menurunkan kadar hormon testosteron sehingga mengurangi pergerakan sperma. Hal ini dapat mengurangi kesuburan pada laki-laki. Karena itu, kunyit harus digunakan dengan hati-hati oleh laki-laki yang ingin memiliki anak.
Editor : Adi Permana
Friday, 21 March 2025 10:35 WIB
Wednesday, 19 March 2025 13:38 WIB
Friday, 14 March 2025 12:57 WIB
Friday, 07 March 2025 14:42 WIB
You must login to comment...
Be the first comment...