MSPP Jabarkan Strategi Sukses Pemasaran Komoditas Hortikultura Era Digital

Pangannews.id

Monday, 04 November 2024 22:35 WIB

news
Acara Mentan Sapa Petani Penyuluh (MSPP) Volume 36, Jumat (01/10/2024). (Foto: Dok. Kementan)

PanganNews.id - Indonesia saat ini sudah menerapkan pertanian modern, yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Pasalnya, pertanian modern akan menekan biaya produksi hingga 50 persen. 

Dengan pertanian modern produktivitas akan meningkat serta mempercepat pengolahan panen dan tanam, dari semula membutuhkan waktu tiga bulan, menjadi hanya tiga jam.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa transformasi pertanian dari konvensional ke modern sudah dilakukan di sektor pertanian Indonesia. Seperti halnya penggunaan drone untuk menanam padi, untuk pupuk dan pestisida. Kemudian, ada autonomous traktor, begitupula robot untuk tanam padi.

"Ilmu yang dimiliki Indonesia sudah cukup, saatnya mengimplementasikan. Karena yang bisa mengubah negeri adalah teknologi baru," tutur Mentan Amran.

Mentqn Amran berharap pertanian Indonesia di masa depan sejajar dengan negara maju di sektor pertanian. Petani dan Penyuluh Pertanian semestinya bisa mengakselerasikan smart farming dan membuat sesuatu yang tidak mampu dipikirkan orang lain.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan jika di era digital yang berkembang pesat saat ini, sektor hortikultura menghadapi peluang besar untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan nilai tambah produk.

“Untuk mencapai kesuksesan dalam pemasaran hasil hortikultura, diperlukan strategi yang komprehensif dan adaptif terhadap perubahan yang didorong oleh teknologi”, ujarnya.

Pada acara Mentan Sapa Petani Penyuluh (MSPP) Volume 36, Jumat (01/10/2024) hadir sebagai narasumber Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Novia Yosrini mengatakan jika tantangan pemasaran hortikultura diantaranya ada beberapa faktor. Diantaranya adalah inkonsistensi aspek mutu produk, minim sentuhan teknologi, dan minim masa simpan singkat.

Saat ini ada 569 jenis komoditas horti, yang terdiri dari buah-buahan sebanyak 60 jenis, sayuran sebanyak 82 jenis, biofarmaka sebanyak 66 jenis, tanaman hias, sebanyak 361 jenis. Selain itu, kegiatan pemasaran hortikultura diantaranya adalah pameran produk, dukungan promosi, pembinaan pelaku usaha, peningkatan pelaku usaha, peningkatan kapasitas SDM dan survey pasar", ucap Novia.

 Novia menambahkan bahwa untuk strategi sukses pemasaran hasil hortikultura dilakukan dengan memanfaatkan media sosial seperti instagram, facebook, tiktok. Sedangkan showcase produk melalui e-commerce dan marketplace dengan mendaftarkan produk di platform e-commerce untuk jangkauan luas, website dan SEO dengan membangun website resmi agar mudah ditemukan di Google. 

Sedangkan pemanfaatan digital branding dengan menggunakan konten visual menarik lewat foto atau video, storytelling, dan juga transparansi proses”, imbuhnya. (HV/NF) (*/Adv)


Kolom Komentar

You must login to comment...