Thursday, 21 November 2024 10:27 WIB
PanganNews.id - oleh drh. Pudjiatmoko, Ph.D, Anggota Komite Teknis Kesehatan Hewan, BSN
Tanggal 18–24 November 2024 merupakan “Pekan Kesadaran Dunia tentang Resistensi Antimikroba (AMR)” (“World AMR Awareness Week”). Selama sepekan ini orang ramai melakukan kampanye kesadaran AMR.
Resistensi antimikroba (AMR) terjadi ketika bakteri, virus, jamur, atau parasit tidak lagi mempan terhadap obat-obatan seperti antibiotik. Akibatnya, pengobatan menjadi tidak efektif, membuat infeksi sulit disembuhkan. Hal ini dapat menyebabkan penyebaran penyakit lebih luas, kondisi yang lebih parah, bahkan kematian.
Obat antimikroba seperti antibiotik, antijamur, antivirus, dan antiparasit telah menjadi penyelamat sejak ditemukan lebih dari 100 tahun lalu. Obat-obatan ini memperpanjang harapan hidup dan menyelamatkan jutaan nyawa setiap harinya. Namun, ketika mikroba seperti bakteri, virus, jamur, atau parasit menjadi kebal terhadap obat-obatan ini, resistensi antimikroba (AMR) terjadi. Akibatnya, infeksi menjadi sulit diobati, bahkan bisa berujung pada kematian. AMR meningkatkan risiko penyebaran penyakit, memperparah kondisi kesehatan, dan menyebabkan hilangnya nyawa.
Situasi ini lebih serius dari yang kita bayangkan. Setiap tahun, AMR menjadi penyebab langsung 1,3 juta kematian dan berkontribusi pada 5 juta kematian lainnya. Tidak hanya itu, AMR juga berpotensi memicu kerugian ekonomi global hingga 3,4 triliun dolar AS pada tahun 2030 dan mendorong jutaan orang ke jurang kemiskinan pada tahun 2050. Dampaknya nyata: pilihan pengobatan terbatas, rawat inap berkepanjangan, kehilangan pendapatan, utang medis, hingga duka kehilangan orang tercinta.
Mengapa Kita Harus Bertindak Sekarang?
AMR bisa menyerang siapa saja, kapan saja, di mana saja. Bahkan luka kecil, operasi rutin, atau infeksi umum bisa berubah menjadi ancaman mematikan. Bagi mereka dengan kondisi kesehatan seperti kanker, HIV, atau diabetes, infeksi yang tidak bisa diobati menjadi ancaman ganda yang sulit dihindari.
Krisis ini tidak hanya mengancam kesehatan, tetapi juga ketahanan pangan. AMR menyebar melalui rantai makanan, merugikan kesehatan manusia dan hewan, serta menimbulkan kerugian besar di sektor pertanian. Sama seperti pandemi COVID-19, AMR adalah masalah tanpa batas wilayah yang membutuhkan kerja sama global.
Mari Bersama Menghentikan AMR
AMR tidak terlihat, tetapi dampaknya sangat nyata. Kisah para penyintas menunjukkan betapa beratnya beban yang harus mereka tanggung. Untuk melindungi generasi mendatang, kita perlu meningkatkan kesadaran dan mengambil tindakan nyata. WHO menyerukan kepada pemerintah, LSM, organisasi masyarakat, mahasiswa, tenaga kesehatan, dan media untuk bersatu melawan AMR. Dengan berbagi informasi dan pengalaman, kita bisa mendorong tindakan global untuk mengatasi krisis ini. Bersama, kita bisa menghentikan AMR sebelum terlambat. (*/Adv)
17 jam yang lalu
Wednesday, 11 December 2024 08:19 WIB
Wednesday, 11 December 2024 06:16 WIB
Tuesday, 10 December 2024 20:58 WIB
You must login to comment...
Be the first comment...