Pemerintah Optimistis Indonesia Bisa Tahan Impor Beras Tahun Depan

Pers Pangannews

Friday, 29 November 2024 09:30 WIB

news
Bongkar muat beras bulog impor dari Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. (Foto : Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Pangannews.id - Ada kemungkinan Indonesia tidak perlu mengimpor beras pada tahun 2025. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) setelah melakukan rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto pada Selasa (26/11/24) lalu di Istana Kepresidenan Jakarta, yang membahas tentang cadangan beras nasional.

Zulhas menjelaskan bahwa berdasarkan perhitungan yang dilakukan, stok beras yang ada saat ini kemungkinan cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan Indonesia di tahun depan.

"Syukur-syukur Pak Mentan (Menteri Pertanian) kerja keras luar biasa, mudah-mudahan insyaallah tahun depan enggak ada impor, tapi kalau impor pun sedikit," ujar Zulhas.

Menurutnya, produksi beras nasional pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 32 juta ton. Selain itu, cadangan beras dari tahun 2024 juga cukup besar, yakni sekitar 8 juta ton, yang terdiri dari stok beras di Bulog sebanyak 1,9 juta ton dan stok di masyarakat sekitar 6 juta ton.

Zulhas optimistis bahwa dengan stok yang cukup dan produksi yang melimpah, kebutuhan beras Indonesia pada tahun depan dapat dipenuhi tanpa perlu impor dalam jumlah besar.

"Mudah-mudahan impornya tahun depan, tahun depan mudah-mudahan tidak akan sebanyak tahun 2024," tambahnya. Zulhas juga menekankan bahwa pemerintah terus memantau situasi ketahanan pangan untuk memastikan pasokan beras tetap stabil.

Anggaran Impor Beras 2024 Menyentuh Rp33 Triliun

Sebagai catatan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan bahwa impor beras Indonesia pada periode Januari hingga Oktober 2024 mencapai 3,48 juta ton.

Nilai impor beras tersebut telah menyedot anggaran sekitar US$2,1 miliar, atau sekitar Rp33,3 triliun dengan asumsi kurs Rp15.872 per dolar AS. Meski begitu, Zulhas optimistis bahwa kebutuhan impor beras Indonesia akan berkurang pada tahun depan.

Presiden Prabowo Subianto, yang juga turut mendukung pencapaian ketahanan pangan nasional, sebelumnya telah mencanangkan target swasembada pangan dalam empat tahun masa pemerintahannya.

Namun, dalam pidatonya di KTT G20, Prabowo mempercepat target tersebut menjadi tiga tahun. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mencapai kemandirian pangan, termasuk beras, dengan memaksimalkan potensi produksi dalam negeri.

Dengan stok beras yang melimpah dan target swasembada pangan yang lebih cepat, Indonesia berpeluang untuk mengurangi ketergantungan pada impor beras dan lebih fokus pada pemenuhan kebutuhan pangan dari dalam negeri.

Harapan ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas harga pangan dan memastikan kesejahteraan petani serta masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Editor : Adi Permana


Kolom Komentar

You must login to comment...