Friday, 29 November 2024 10:33 WIB
Pangannews.id - Pemerintah memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dilaksanakan mulai Januari 2025 akan mendapatkan anggaran sebesar Rp 15.000 per anak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Meskipun demikian, Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menekankan bahwa anggaran ini bersifat fleksibel dan akan disesuaikan dengan kondisi harga makanan di masing-masing daerah.
"Hitungan APBN itu adalah Rp 15.000 per anak, tapi nanti kan fleksibel tergantung setiap harga makanan di daerah," ujar Dadan dalam keterangannya kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Dadan menjelaskan bahwa jika ada daerah dengan anggaran kurang dari Rp 15.000 per anak, kekurangan anggaran tersebut akan dipenuhi dengan mengalihkan kelebihan anggaran dari daerah yang memerlukan lebih banyak dana.
Dengan demikian, meskipun patokan anggaran per anak adalah Rp 15.000, implementasinya tetap akan disesuaikan dengan kondisi lokal masing-masing.
"Mungkin ada yang kurang dari itu, kelebihannya kita kirim ke daerah-daerah yang memang membutuhkan budget lebih besar. Jadi hitungan untuk APBN per anak sekian, tapi nanti implementasinya tergantung dari pelaksanaan di daerah masing-masing," ucapnya.
Bahan Baku Lokal dan Komposisi Nutrisi Sehat
Dalam pelaksanaan program MBG ini, Dadan menegaskan bahwa pihaknya tidak akan membeli paket makanan siap saji, melainkan membeli bahan baku yang akan dimasak di setiap satuan pelayanan di daerah. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa makanan yang diberikan kepada anak-anak sesuai dengan standar gizi yang telah ditetapkan.
"Menu itu tidak ditentukan Badan Gizi, tetapi Badan Gizi menentukan komposisi nutrisi secara nasional. Menunya nanti merupakan tanggung jawab dari ahli gizi di masing-masing satuan pelayanan," jelas Dadan.
Setiap satuan pelayanan di daerah akan ditempatkan seorang ahli gizi untuk memastikan bahwa makanan yang disajikan memenuhi kebutuhan gizi anak-anak.
Selain itu, dalam program MBG ini, pemerintah juga akan memprioritaskan penggunaan bahan pangan lokal untuk memastikan pasokan yang cukup. Dadan menekankan pentingnya ketahanan pangan untuk mendukung keberlanjutan program ini.
Beberapa bahan pangan lokal yang diharapkan dapat mendukung program ini antara lain beras, ayam, telur, susu, sayuran, buah, dan ikan, serta bahan pangan lainnya seperti daun kelor yang bisa menambah kandungan gizi makanan sehari-hari.
"Ini akan menambah kebutuhan dari yang sudah ada sekarang, makanya kita harus siapkan agar adanya program MBG ini dapat dipasok secara cukup terutama dari pasokan lokal," kata Dadan.
Program MBG direncanakan untuk dimulai pada Januari 2025, dengan tahap pertama yang akan menyasar sekitar 3 juta anak. Pada tiga bulan berikutnya, jumlah penerima manfaat diperkirakan akan meningkat dua kali lipat, memberikan akses makanan bergizi bagi lebih banyak anak di seluruh Indonesia.
Editor : Adi Permana
Tuesday, 10 December 2024 17:27 WIB
Tuesday, 10 December 2024 15:48 WIB
Wednesday, 04 December 2024 12:00 WIB
You must login to comment...
Be the first comment...