Tuesday, 03 December 2024 11:56 WIB
Pangannews.id - Kebiasaan mengonsumsi minuman panas dalam jangka panjang dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan, khususnya terkait dengan fungsi saluran cerna.
Hal ini diungkapkan oleh dokter spesialis bedah Shilpi Agrawal dari HCG Cancer Centre di Borivali, Mumbai, India, dalam sebuah siaran yang diterbitkan oleh Hindustan Times pada Senin (2/12/24).
Dokter Agrawal mengungkapkan bahwa sejumlah studi telah menunjukkan adanya korelasi antara konsumsi minuman panas dan meningkatnya risiko kanker mulut dan esofagus.
Menurutnya, selama bertahun-tahun, berbagai penelitian telah meneliti dampak dari minuman panas terhadap saluran pencernaan bagian atas, dan hasilnya menunjukkan beberapa temuan yang mengejutkan mengenai potensi efek kanker.
"Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa meskipun minuman panas tidak secara langsung memengaruhi gen kita, namun suhu tinggi pada minuman dapat memperlakukan sel secara berbeda," ujar Agrawal.
Ia menjelaskan bahwa suhu yang terlalu tinggi dapat mengganggu cara sel-sel tubuh membelah dan memperbaiki diri, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko kanker.
Salah satu dampak utama yang ditimbulkan oleh minuman panas, menurut Agrawal, adalah peradangan pada esofagus (esofagitis) dan perubahan sel (displasia), yang keduanya merupakan prekursor potensial untuk kanker.
"Masalah-masalah ini mungkin tidak langsung mengarah pada kanker, tetapi jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, gejala-gejala tersebut bisa berkembang menjadi kanker stadium lanjut," tambahnya.
Agrawal juga menekankan bahwa meskipun faktor lain seperti merokok, konsumsi alkohol, dan pola makan buruk sudah diketahui dapat meningkatkan risiko kanker kerongkongan, konsumsi minuman panas yang berlebihan juga turut berperan.
Ia memperingatkan bahwa kebiasaan minum minuman panas dapat berkontribusi pada peningkatan risiko kanker kerongkongan. Namun, risiko tersebut dapat diminimalkan.
Agrawal menyarankan agar memastikan suhu minuman yang dikonsumsi tidak terlalu panas. Dengan menjaga suhu minuman agar tidak membahayakan kesehatan, risiko penyakit terkait saluran cerna bisa ditekan.
Editor: Adi Permana
4 jam yang lalu
Tuesday, 14 January 2025 12:58 WIB
Saturday, 11 January 2025 19:43 WIB
Saturday, 11 January 2025 14:42 WIB
You must login to comment...
Be the first comment...