Harga Kopi Terus Meroket, 2025 Diprediksi Semakin Mahal

Pers Pangannews

Saturday, 28 December 2024 13:26 WIB

news
Harga kopi terus meroket, 2025 diprediksi semakin mahal. (Foto : pixabay)

Pangannews.id - Harga kopi di pasar dunia terus meroket, dan pengamat memprediksi lonjakan ini akan terus berlanjut pada tahun 2025. Permintaan biji kopi yang terus meningkat tidak diimbangi dengan produksi yang mampu memenuhi kebutuhan pasar global. Akibatnya, harga kopi, terutama jenis robusta, semakin mahal, dan dampaknya terasa hingga ke kafe-kafe dan produsen kopi instan.

Beberapa waktu lalu, banyak barista dan pengelola kafe mengeluhkan kenaikan harga biji kopi robusta yang memaksa mereka menaikkan harga jual kopi hingga 3% dari harga awal.

Tidak hanya kafe, produsen kopi instan pun menghadapi masalah serupa. Mereka terpaksa menurunkan kualitas biji kopi yang digunakan, memilih biji kopi dengan grade lebih rendah agar tetap bisa menekan biaya produksi, meskipun harga kopi melonjak tajam.

Laporan dari Chowhound (22/12/24), fenomena kenaikan harga kopi ini terkait dengan sejumlah faktor, salah satunya perubahan iklim yang terjadi di negara penghasil kopi terbesar di dunia, Brasil. Tanaman kopi normalnya membutuhkan temperatur sekitar 21-26 derajat Celsius.

Namun, cuaca ekstrem akibat perubahan iklim membuat tanaman kopi kesulitan bertahan, yang akhirnya berdampak pada penurunan produksi. Pada 2024, harga kopi dari Brasil tercatat mencapai angka tertinggi dalam 50 tahun terakhir, sejak 1970.

Selain Brasil, gangguan produksi kopi juga terjadi di Vietnam, salah satu produsen kopi terbesar di dunia. Vietnam, yang biasanya memasok sekitar 17% kebutuhan kopi dunia, melaporkan harga kopi mereka naik hingga 50% pada 2024. Kenaikan harga ini terutama terjadi pada kopi robusta, jenis kopi yang lebih mudah diproduksi dibandingkan kopi arabika.

Dengan situasi ini, pengamat memprediksi bahwa harga kopi dunia, terutama jenis robusta, akan semakin tinggi pada 2025. Bahkan, ada perubahan signifikan dalam dunia industri kopi instan.

Sebelumnya, produsen kopi instan lebih memilih biji kopi berkualitas tinggi sebagai bahan baku. Namun, dengan harga yang semakin tinggi dan tidak bisa diimbangi dengan kenaikan harga produk, mereka kini beralih menggunakan biji kopi dengan kualitas lebih rendah untuk menjaga biaya produksi tetap terkendali.

Berdasarkan data dari lembaga statistik internasional Statista, tren kenaikan harga kopi sudah terlihat sejak beberapa tahun terakhir, terutama untuk kopi robusta. Diperkirakan, harga kopi robusta akan tetap lebih murah sekitar 20%-30% dibandingkan kopi arabika, tetapi tetap mengalami kenaikan yang signifikan.

Para penikmat kopi di seluruh dunia masih harus menghadapi kenyataan bahwa harga kopi akan terus meningkat, dan beberapa produsen serta kafe mungkin harus menyesuaikan produk mereka agar tetap bisa bertahan di tengah krisis harga ini.

Editor : Adi Permana


Kolom Komentar

You must login to comment...