Saturday, 08 March 2025 16:09 WIB
Pangannews.id - Wilayah Kalimantan dan Sulawesi masih memiliki potensi besar dalam cadangan minyak bumi dan gas (migas). Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatatkan geliat kegiatan operasi yang sedang dilakukan oleh sejumlah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di kedua wilayah tersebut.
Kepala Perwakilan SKK Migas Kalimantan dan Sulawesi, Azhari Idris, menjelaskan bahwa upaya eksplorasi dan produksi yang tengah berlangsung memperlihatkan potensi yang cukup baik dalam pengembangan cadangan migas.
"Hal ini terlihat dari upaya dan geliat kegiatan operasi yang sedang dilakukan oleh sejumlah KKKS di Kalimantan dan Sulawesi," ungkap Azhari, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (8/3/2025).
Beberapa KKKS yang aktif beroperasi di Kalimantan, antara lain Kalisat Energi Nusantara yang sedang melakukan pengeboran di Mahakam Ulu, serta Grup Pertamina Hulu Indonesia yang gencar melaksanakan Optimalisasi Pengembangan Lapangan (OPLL) dan pengeboran lapangan.
Selain itu, Eni Indonesia juga turut mengembangkan lapangan Proyek Strategis Nasional (PSN) Indonesia Deepwater Development (IDD) dan Geng North di Selat Makassar. Indo Sino juga tengah mempercepat proyeknya dengan target berproduksi pada tahun 2025.
Sementara itu, di Sulawesi, sejumlah kegiatan pengembangan sedang berlangsung, seperti pengembangan lapangan Senoro Selatan oleh JOB Tomori, serta pengeboran yang dilakukan oleh KKKS EEES.
Kontribusi dan Potensi Peningkatan Produksi
Azhari mengungkapkan bahwa hingga saat ini, wilayah Kalimantan dan Sulawesi menyumbang 11 persen lifting minyak dan 28 persen lifting gas secara nasional. Angka ini berpotensi meningkat seiring penemuan cadangan baru di Geng North dan pengembangan lapangan IDD oleh Eni, yang masuk dalam kategori Proyek Strategis Nasional (PSN).
Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Kalsul, Wisnu Wardhana, menambahkan bahwa Eni Indonesia baru-baru ini menemukan cadangan gas di Wilayah Kerja North Ganal dengan perkiraan awal sebesar 5 triliun kaki kubik (tcf) Gas in Place. Penemuan ini tercatat sebagai salah satu dari tiga penemuan eksplorasi terbesar dunia pada 2023.
"Proyek Eni di Indonesia juga masuk dalam kategori Proyek Strategis Nasional (PSN)," kata Wisnu. Ia juga menjelaskan bahwa rencana pembangunan (PoD) lapangan North Ganal telah disetujui pada Agustus 2024, yang juga mencakup lapangan Gehem sebagai bagian dari proyek Indonesia Deepwater Development (IDD).
Pengembangan kedua lapangan ini akan menghasilkan terminal produksi baru bernama Northern Hub yang memiliki kapasitas satu miliar kaki kubik gas per hari (Bcfd) di Cekungan Kutei, Selat Makassar.
Gas dari lapangan Gendalo dan Gandang, yang juga telah disetujui PoD-nya, akan dialirkan ke fasilitas FPU Jangkrik sebagai bagian dari Southern Hub di Selat Makassar.
Selain dampak terhadap produksi migas nasional, proyek-proyek baru ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Wisnu mengatakan bahwa pengembangan proyek-proyek ini, termasuk lapangan Merakes East dan Maha, diharapkan dapat menyerap tenaga kerja lokal dan meningkatkan pemanfaatan kapasitas kilang LNG Bontang.
Saat ini, Eni Indonesia memasok 53 persen kebutuhan gas alam di Kalimantan Timur, yang menjadi salah satu sektor pendorong ekonomi di provinsi tersebut. Oleh karena itu, pengembangan lebih lanjut dalam sektor migas ini tidak hanya penting untuk ketahanan energi nasional, tetapi juga memiliki peranan besar dalam menggerakkan roda perekonomian lokal, termasuk sektor lapangan kerja dan industri terkait.
Editor : Adi Permana
Friday, 07 November 2025 14:27 WIB
Thursday, 06 November 2025 12:51 WIB
Wednesday, 05 November 2025 15:36 WIB
Tuesday, 04 November 2025 19:24 WIB
You must login to comment...
Be the first comment...