Wednesday, 11 June 2025 12:56 WIB
Pangannews.id – Sektor pertanian di Provinsi Yunnan, China barat daya, mengalami perubahan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Perubahan ini didorong oleh pemanfaatan teknologi sebagai motor utama inovasi.
Integrasi teknologi modern ke dalam praktik pertanian tradisional tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan dan mendukung pembangunan berkelanjutan.
Memasuki musim tanam puncak musim panas, aktivitas pertanian di Desa Changhu, Luliang, terlihat semakin efisien dengan kehadiran mesin penanam bibit yang melintasi sawah-sawah yang telah diairi.
Mesin-mesin ini mampu menanam delapan baris bibit secara simultan, dengan jarak tanam standar 20 cm dan kedalaman 3 cm.
Teknik ini tidak hanya mempercepat proses penanaman, tetapi juga menjamin pertumbuhan tanaman yang lebih sehat berkat konsistensi dan akurasi penempatan bibit.
Saat ini, sekitar 50 persen lahan sawah di wilayah Luliang telah mengadopsi sistem mekanisasi tersebut. Pemerintah daerah pun menargetkan penanaman padi di lebih dari 4.266 hektare lahan pada tahun 2025.
"Transformasi ini menjadikan Luliang sebagai simbol perubahan menuju pertanian cerdas di Yunnan," ujar Ou Shanbin, manajer Yunnan Shimi Agricultural Science and Technology Development Co., Ltd, seperti dikutip dari Antara.
Penerapan mekanisasi tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga secara signifikan menurunkan biaya tenaga kerja.
Tak hanya pada tahap penanaman, inovasi teknologi juga diterapkan dalam proses budi daya bibit.
Di wilayah Yingjiang, Prefektur Otonom Etnis Dai dan Jingpo Dehong, lebih dari 60 juta yuan telah diinvestasikan sejak 2024 untuk membangun basis produksi padi yang sepenuhnya mekanis.
Penggunaan alat baki datar penanam bibit berhasil meningkatkan tingkat kelangsungan hidup bibit dari 75 persen menjadi 95 persen dan mempercepat siklus tanam hingga 10 hari.
Teknologi drone juga memainkan peran penting dalam pengelolaan pertanian harian. Dilengkapi kamera multispektral, drone dapat mendeteksi serangan hama dan kekurangan nutrisi pada tanaman teh secara cepat, memungkinkan intervensi yang lebih tepat sasaran.
Hasilnya, penggunaan pestisida berkurang hingga 15 persen, meningkatkan kualitas hasil panen sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Lebih jauh, penggunaan drone di daerah pegunungan telah merevolusi distribusi hasil pertanian. Produk seperti pisang, bambu, dan jeruk kini dapat dikirim hanya dalam hitungan menit, jauh lebih cepat dibandingkan metode tradisional yang memerlukan waktu hingga satu jam.
Efisiensi yang diperoleh dari penggunaan teknologi ini sangat signifikan. Seorang petani di Desa Changhu menyebutkan bahwa sebelumnya dibutuhkan sepuluh orang selama satu hari penuh untuk menanami setengah hektare sawah.
Kini, satu mesin dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut hanya dalam waktu satu jam—meningkatkan efisiensi hingga lebih dari 90 persen.
Dengan sistem industri padi yang kini mencakup seluruh rantai produksi, dari pemuliaan benih hingga panen mekanis, Yunnan menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan pertanian yang tangguh, efisien, dan berkelanjutan.
Editor : Adi Permana
Monday, 07 July 2025 21:02 WIB
Monday, 07 July 2025 13:43 WIB
Thursday, 03 July 2025 18:12 WIB
Thursday, 03 July 2025 18:06 WIB
You must login to comment...
Be the first comment...