Produksi Nira Gula dari Batang Sawit Tua Jadi Model Baru Hilirisasi Industri Agro

Pers Pangannews

Wednesday, 25 June 2025 20:08 WIB

news
Produksi nira gula dari batang sawit tua jadi model baru hilirisasi industri agro.

Pangannews.id - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memulai proyek percontohan produksi nira dari batang kelapa sawit tua hasil program peremajaan (replanting).

Inovasi ini bertujuan untuk memperluas hilirisasi industri kelapa sawit serta membuka peluang usaha produktif bagi masyarakat sekitar perkebunan.

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, menyebut proyek ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama antara PTPN IV/Palmco dan Koperasi Produsen Gerak Nusantara Sejahtera (KPGNS) yang telah disepakati pada April 2025 lalu.

“Batang sawit yang biasanya terbuang saat replanting kini dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan nira. Ini bukan sekadar inovasi industri, tapi juga peluang konkret untuk mendukung ekonomi masyarakat yang terdampak masa jeda produksi,” ujar Putu, Selasa (24/6/2025).

Menurutnya, satu hektare lahan dengan 25–30 pohon sawit tua mampu menghasilkan 5.000–6.000 liter nira setiap bulan. Jika potensi tersebut dikalikan dengan target replanting tahunan seluas 300.000 hektare, maka produksi nira bisa mencapai 1,5–1,9 juta kiloliter per tahun dengan estimasi nilai ekonomi hingga Rp3 triliun.

Produk olahan dari nira sawit berupa gula merah cair memiliki permintaan tinggi, terutama untuk industri makanan seperti kecap, sirop tradisional, dan gula konsumsi. Teknologi pengolahan yang digunakan pun telah memenuhi standar nasional (SNI 01-6237-2000) untuk keamanan pangan.

Putu juga menekankan pentingnya sinergi antara perusahaan perkebunan, koperasi, dan UMKM dalam ekosistem ini. Keterlibatan berbagai pihak diyakini dapat menciptakan sistem produksi yang inklusif dan berkelanjutan di daerah-daerah replanting.

“Kolaborasi ini menjadi strategi hilirisasi yang tidak hanya fokus pada nilai tambah industri, tetapi juga menjaga kesinambungan ekonomi masyarakat selama masa replanting yang biasanya tidak produktif,” jelasnya.

Editor : Adi Permana


Kolom Komentar

You must login to comment...