Minggu, 01 September 2024 19:51 WIB
PanganNews.id Kalimantan Utara, - Kementerian Pertanian (Kementan) telah menempuh sejumlah langkah untuk meningkatkan produksi beras guna mencapai target produksi 35 juta ton pada 2024. Peningkatan produksi beras menjadi salah satu kunci pengendalian inflasi akibat kenaikan harga komoditas beras dalam negeri. Di antara kegiatan peningkatan produksi adalah Perluasan Areal Tanam melalui pompanisasi serta tumpang sisip padi gogo dengan sawit (two ship).
Dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menekankan bahwa pompanisasi dan tumpang sisip harus dilakukan secara masif, cepat, dan tepat sasaran.
“Saya selalu sampaikan bahwa sekarang kita perlu pompanisasi untuk memenuhi air dari sungai ke sawah. Mengapa? mustahil kita lolos dari krisis pangan kalau solusi cepat ini tidak kita lakukan. Ingat saat ini ada 50 negara yang mengalami kelaparan. Jangan sampai kita mengalami hal yang sama,” ujar Mentan Amran.
Untuk itu, Mentan Amran meminta jajarannya agar terjun langsung ke lapangan, ke daerah-daerah untuk memastikan bahwa alat mesin dan pompa termanfaatkan oleh petani. Selain itu, program tumpang sisip juga berjalan dengan baik.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti.
“Saat ini Mentan menugaskan kita semua, saya kemudian Pak Amin serta eselon satu dan dua agar turun ke lapangan untuk mendukung percepatan tercapainya swasembada pangan,” kata Santi.
“Go to the field, dont stay at the office! Jadi kita harus ke lapangan untuk mendorong program swasembada pangan khususnya beras. Di mana kita ingin meningkatkan produksi padi secara signifikan,” kata Santi ketika menirukan perkataan Mentan Amran.
Pada waktu yang bersamaan, (31/8/2024), Muhammad Amin selaku Kepala Pusat Pelatihan Pertanian sedang melakukan tanam padi gogo di sela-sela sawit di desa Samaenre kecamatan Sei Menggaris. Kegiatan tanam ini terlaksana berkat kerjasama dengan jajaran Dinas Pertanian Kabupaten Nunukan serta Koramil Kecamatan Sei Menggaris.
“Alhamdulillah saat ini kita melakukan tanam padi gogo secara two ship dengan kelapa sawit. Ini adalah langkah awal, selanjutnya akan dilakukan secara serempak di seluruh kabupaten se Kalimantan Utara”, ungkap amin.
Kabupaten Nunukan hanya di targetkan 484 hektar untuk kegiatan tumpang sisip. Potensi padi gogo desa ini saja ada 100 hektar. Melihat potensi desa-desa yang lain, tentu target ini akan cepat tercapai. Dengan melihat problematika pangan yang ada secara umum, seharusnya Nunukan dapat berkontribusi lebih menurut pak Amin.
“kita akan meminta jajaran Dinas Pertanian Kabupaten Nunukan untuk terus mendorong petani menanam padi gogo, sebab potensi perkebunan sawit yang sangat luas, sehingga berpotensi untuk diselingi padi gogo”, tambahnya lagi.
Muhtar selaku Kepala Dinas Pertanian sangat mendukung program percepatan tanam yang digagas oleh Kementerian Pertanian, salah satunya adalah tanam padi Gogo. Apapun yang bisa menanggulangi ketahanan pangan nasional harus di tanam kelakarnya disela-sela tanam.
“Target produksi beras kami di Dinas Pertanian untuk tahun 2024 adalah 37 ribu ton gabah”, ungkapnya. “Pengejaran swasembada beras itu bisa di lakukan dengan optimalisasi lahan yang ada atau dengan percetakan sawah baru”, tambahnya lagi.
Rosni selaku kepala Desa Samaenre mengucapkan terimakasih atas kunjungan Kepala Pusat Pelatihan Pertanian serta jajaran Dinas Pertanian. “Selamat datang dan terimakasih Bapak ibu, sudah berkunjung ke Desa Samaenre Semaja”, ungkapnya. “Desa ini sangat ingin ada kegiatan-kegiatan dari dinas pertanian yang bisa menunjang meningkatnya ketahanan pangan dan perkebunan’, tambahnya lagi. (*/Adv)
You must login to comment...
Be the first comment...