Thursday, 12 September 2024 13:51 WIB
Pangannews.id, Serpong, 11/09/2024 – Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman berulang kali menegaskan untuk mendukung pembangunan pertanian diperlukan SDM pertanian yang berkualitas, andal, berkemampuan manajerial, kewirausahaan dan organisasi bisnis, sehingga pelaku utama dan pelaku usaha di sektor pertanian akan mampu membangun usaha tani yang berdaya saing tinggi.
“Regenerasi petani merupakan hal utama yang harus dipercepat dan menjadi fokus utama selain peningkatan produksi dan produktivitas”, tegasnya.
"Salah satu upaya regenerasi SDM pertanian, khususnya pelaku utama dan pelaku usaha melalui pendidikan vokasi. Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) melalui Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) sebagai pelaksana pendidikan vokasi merupakan pabrik pencetak generasi milenial yang harus terus melakukan inovasi sebagai modal mahasiswa ketika terjun ke masyarakat,” katanya.
Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) melalui PEPI menggelar kuliah umum dengan tema “Generasi Digital dan Kewirausahaan” pada hari Rabu, 11 September 2024. Kegiatan yang merupakan salah satu implementasi kerjasama dari Pusdiktan dengan Department of Agricultural Economics of National Taiwan University ini menghadirkan narasumber, Prof. Hung Hao Chang, Ketua Departemen Ekonomi Pertanian, National Taiwan University.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengungkapkan bahwa Kementerian Pertanian terus memberdayakan kaum muda, dalam hal ini petani milenial, untuk menjadi pelopor dalam pengembangan pertanian pedesaan. Dengan meningkatkan produktivitas, meningkatkan daya saing produk pertanian, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan petani. Mereka memiliki potensi untuk mendorong perubahan positif di sektor ini.
Dalam paparannya, Prof. Hung Hao Chang memaparkan bagaimana generasi digital memiliki potensi besar dalam dunia kewirausahaan. Beliau menyoroti peran teknologi digital yang semakin mendominasi berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam sektor pertanian. Prof. Hung juga berbagi pengalaman dan studi kasus dari Taiwan mengenai bagaimana generasi muda memanfaatkan teknologi untuk menciptakan inovasi dan bisnis baru di bidang pertanian.
“Generasi muda saat ini memiliki akses yang sangat mudah terhadap teknologi. Mereka tumbuh dengan internet dan gadget, sehingga memiliki pemahaman yang mendalam tentang digitalisasi. Potensi ini harus kita manfaatkan untuk mendorong semangat kewirausahaan di kalangan generasi muda untuk memasifkan pemanfaatan teknologi oleh generasi muda perlu dilakukan promosi intensif terkait manfaat dari penggunaan teknologi digital dalam pengembangan kewirausahaan", ujar Prof. Hung Hao Chang.
Kuliah umum yang diikuti oleh kurang lebih 350 peserta secara luring ini mendapat antusiasme yang tinggi dari mahasiswa PEPI. Mereka sangat terinspirasi dengan pemaparan Prof. Hung dan melihat peluang besar untuk mengembangkan bisnis di bidang pertanian dengan memanfaatkan teknologi digital.
“Kuliah umum ini sangat bermanfaat bagi saya. Saya jadi lebih terbuka dengan peluang-peluang baru di bidang pertanian. Saya ingin sekali mencoba untuk mengembangkan bisnis pertanian berbasis teknologi setelah lulus nanti,” ungkap Arthur Joseph, salah satu peserta kuliah umum.
Muharfiza selaku Direktur PEPI menyampaikan apresiasi atas kehadiran Prof. Hung Hao Chang dan antusiasme peserta. “Kami berharap kuliah umum ini dapat memotivasi mahasiswa PEPI untuk menjadi wirausahawan muda yang inovatif dan mampu berkontribusi dalam pengembangan sektor pertanian Indonesia,” ujarnya. (str,mp.mn)
1 jam yang lalu
14 jam yang lalu
16 jam yang lalu
Friday, 04 October 2024 05:27 WIB
You must login to comment...
Be the first comment...