Wednesday, 30 October 2024 13:04 WIB
Pangannews.id – Sejumlah petani di Desa Cikeusik, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten, mengalami kesulitan dalam menggarap sawah akibat kekeringan yang melanda wilayah tersebut. Kondisi ini telah berlangsung selama hampir enam bulan.
"Sudah lama memang tidak menggarap sawah karena mengalami kekeringan," ujar Iwan, salah satu petani, dikutip dari detik.
Ia menjelaskan bahwa sawah-sawah di desanya mengalami keretakan, sehingga tidak memungkinkan untuk menanam padi.
Kekeringan ini dimulai pada musim panen kedua, dan dampaknya cukup signifikan. Beberapa petani berusaha memaksa untuk menanam padi meski ketersediaan air sangat terbatas, namun sayangnya mereka justru mengalami gagal panen.
"Ada beberapa yang memaksa bertani, namun hasilnya gagal panen," tambah Iwan.
Kepala Bidang Tanam Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pandeglang, Nuridawati, mencatat bahwa terdapat sekitar 25 hektare sawah yang terdampak kekeringan di Kecamatan Cikeusik. Rata-rata umur tanam padi yang terpengaruh adalah antara 35 hingga 64 hari setelah tanam.
"Yang terkena kekeringan 25 hektare, umur tanaman 35-64 HST," jelas Nuridawati.
Menanggapi situasi tersebut, Pemkab Pandeglang berencana memberikan bantuan benih padi serta menyalurkan air melalui pompanisasi kepada petani yang terkena dampak.
"Diusulkan benih padi yang terkena, pompanisasi, dan irigasi bila ada sumber airnya," imbuhnya.
Editor : Adi Permana
18 jam yang lalu
You must login to comment...
Be the first comment...