Tuesday, 10 December 2024 17:27 WIB
Pangannews.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan bahwa peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek akan diperpanjang hingga 15 Desember 2024. Peringatan tersebut dikeluarkan seiring dengan terus meningkatnya curah hujan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengungkapkan bahwa curah hujan diperkirakan akan meningkat secara bertahap menjelang 15 Desember, dengan puncak curah hujan yang diperkirakan mencapai 100 mm per hari. Kondisi ini perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan potensi banjir dan gangguan lainnya akibat hujan deras yang terus mengguyur.
"Peringatan dini berlanjut hingga 15 Desember. Menjelang tanggal 15 Desember itu curah hujan akan meningkat secara bertahap, kemudian puncaknya sekitar tanggal 15 Desember yang bisa mencapai 100 mm per hari, sehingga perlu diwaspadai," ujar Dwikorita dalam konferensi pers di Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (10/12/2024).
Sebelumnya, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem pada 7-8 Desember 2024. Namun, mengingat tingginya curah hujan yang terus terjadi, peringatan tersebut diperpanjang hingga pertengahan bulan Desember.
Dwikorita menjelaskan bahwa cuaca ekstrem yang terjadi saat ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah keberadaan bibit siklon 91S yang terdeteksi di Samudera Hindia barat daya Lampung, meskipun saat ini bibit siklon tersebut mulai menjauh dari wilayah Indonesia.
Selain itu, fenomena La Nina lemah dan efek Median-Julian Oscillation (MJO) yang membawa gerombolan awan dari arah Samudera Hindia barat Indonesia juga turut memperburuk cuaca di wilayah Jabodetabek.
"Jadi, kombinasi faktor-faktor tersebut yang menyebabkan cuaca ekstrem. BMKG bersama BNPB akan terus berupaya dengan modifikasi cuaca," tambah Dwikorita.
Meskipun modifikasi cuaca dilakukan untuk mengurangi intensitas hujan, Dwikorita memastikan bahwa upaya ini tidak akan menyebabkan dampak negatif bagi wilayah lain, seperti banjir. Ia menjelaskan bahwa modifikasi cuaca hanya dilakukan pada awan-awan yang masih berada di laut dan belum masuk ke daratan.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan terus memantau informasi cuaca yang sangat dinamis. BMKG menyarankan masyarakat untuk mengakses informasi melalui berbagai kanal, termasuk aplikasi dan laman BMKG, serta media sosial, agar dapat mengikuti perkembangan cuaca terkini guna menjaga keselamatan bersama.
"Perkembangannya ini perlu selalu dipantau guna keselamatan kita bersama," ujar Dwikorita.
Editor : Adi Permana
4 jam yang lalu
Tuesday, 14 January 2025 13:33 WIB
Tuesday, 14 January 2025 12:45 WIB
Monday, 13 January 2025 16:52 WIB
You must login to comment...
Be the first comment...