Monday, 13 January 2025 16:52 WIB
Pangannews.id - Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir, menyoroti harga beras yang masih berada di atas harga eceran tertinggi (HET) meskipun harga gabah di tingkat petani mengalami penurunan.
Hal ini terungkap setelah melihat data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan bahwa harga beras medium dan premium pada minggu kedua Januari 2025 masih lebih tinggi dari HET, meskipun rata-rata harga gabah menunjukkan penurunan.
Tomsi menekankan bahwa penurunan harga gabah seharusnya berdampak pada turunnya harga beras. "Ini yang perlu kita cermati. Kalau harga gabahnya di petani turun, tentunya harga berasnya juga turun," ujar Tomsi dalam keterangannya pada Senin (13/1/2025).
Ia menambahkan bahwa harga beras secara umum pada minggu kedua Januari 2025 tercatat naik sebesar 0,10 persen dibandingkan dengan bulan Desember 2024.
Tomsi juga menekankan pentingnya upaya untuk mengendalikan harga komoditas, khususnya beras, yang masih berada di atas HET. Upaya tersebut, menurutnya, membutuhkan kerjasama antara berbagai pihak terkait.
"Nah, ini yang diperlukan kerja keras kita sendiri, kita bersama-sama, yaitu berkaitan dengan beras tadi," kata Tomsi.
Terkait hal ini, Tomsi mendorong Perum Bulog sebagai lembaga yang bertugas untuk menstabilkan harga komoditas pangan, khususnya beras, agar lebih fokus dalam mengendalikan harga di daerah-daerah yang masih tinggi.
"Di daerah-daerah yang harganya tinggi ini, Bu, kami mohon untuk Bulog fokus mendorong lebih besar SPHP-nya (stabilisasi pasokan dan harga pangan) sehingga harganya turun," jelas Tomsi.
Lebih lanjut, Tomsi juga menekankan bahwa Bulog perlu hadir untuk menstabilkan harga gabah yang terlalu rendah. Hal ini penting agar petani tidak merugi akibat harga gabah yang anjlok.
"Di mana harga gabah jatuh, Bulog hadir mewakili pemerintah kita untuk menstabilkan harga. Di mana harga beras naik, Bulog hadir untuk menstabilkan harga," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Divisi Hubungan Kelembagaan Perum Bulog, Epi Sulandari, menjelaskan bahwa Bulog telah melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan harga gabah dan beras.
Dalam menghadapi harga gabah yang turun, Bulog langsung melakukan peninjauan bersama dinas terkait untuk melakukan penyerapan gabah dan beras di daerah tersebut.
"Kami melakukan upaya untuk penyerapan bagi gabah ataupun beras yang ada di daerah tersebut," pungkas Epi.
Editor : Adi Permana
18 jam yang lalu
18 jam yang lalu
Saturday, 08 February 2025 20:40 WIB
Tuesday, 04 February 2025 17:56 WIB
You must login to comment...
Be the first comment...