Kemenkop Dorong Modernisasi Peternakan Ayam Petelur untuk Perkuat MBG

Pers Pangannews

Wednesday, 22 January 2025 20:36 WIB

news
Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono. (Foto : instagram.com/ferry.juliantono)

Pangannews.id - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop) tengah melakukan pendataan terhadap koperasi peternakan ayam untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Langkah tersebut untuk mendorong modernisasi peternakan ayam melalui penerapan sistem close house yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk mempercepat pengembangan koperasi peternak ayam, baik yang tradisional maupun modern.

Namun, untuk meningkatkan produktivitas, pihaknya mendorong penggunaan sistem close house, yaitu sistem kandang tertutup yang dapat mengatur kondisi lingkungan untuk menciptakan kenyamanan bagi ayam petelur, sehingga dapat meningkatkan produksi telur.

"Saat ini kami sedang menginventarisasi koperasi peternak ayam petelur, dan kami mendorong mereka untuk mengadopsi sistem close house. Sistem ini bisa membantu ayam terhindar dari stres dan meningkatkan jumlah produksi telur," ujar Ferry di sela-sela kegiatan panen perdana ikan kakap putih dan ikan kerapu di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (22/1/2025).

Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, mengatakan bahwa salah satu langkah yang diambil untuk memperkuat rantai pasok telur adalah menciptakan konsep pengembangan peternakan ayam di setiap daerah yang terlibat dalam program MBG.

"Presiden juga menyampaikan bahwa ada hal-hal yang perlu sangat diperhatikan, terutama rantai pasok produksi. Jadi tidak hanya rantai pasok konsumsi, tapi rantai pasok produksi. Dan beliau tadi sangat menyinggung bagaimana pentingnya peran telur sebagai sumber utama makan bergizi," kata Rachmat Pambudy usai mengikuti rapat terbatas membahas evaluasi dan percepatan, di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (17/1/2025) lalu.

Editor : Adi Permana


Kolom Komentar

You must login to comment...