Denpasar Siapkan Program Penanganan Sampah dengan Teknologi dan Pendekatan Berbasis Sumber

Pers Pangannews

Friday, 28 February 2025 09:36 WIB

news
TPA Suwung, Bali. (Foto : Antara)

Pangannews.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar tengah melakukan penjajakan pasar atau market sounding untuk mencari metode yang tepat dalam mengatasi permasalahan sampah.

Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mengkaji tiga metode yang dianggap potensial untuk menangani sampah di Kota Denpasar, yaitu RDF (Refused Derived Fuel), insenerator, dan gasifikasi.

“Yang jelas, market sounding ini kami lakukan untuk mengeksplorasi berbagai macam program. Ada RDF, ada insenerator, dan ada juga gasifikasi, tentunya mana yang terbaik nanti tim yang akan memutuskan,” kata Jaya Negara.

Gasifikasi sampah sendiri merupakan teknologi yang mengubah sampah menjadi gas sintesis yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk transportasi, bahan kimia, pupuk, serta gas alam pengganti.

Penggunaan teknologi ini diharapkan dapat membantu mengurangi volume sampah sekaligus menghasilkan energi yang berguna.

Di tengah upaya ini, permasalahan TPA Suwung yang rencananya akan ditutup pada tahun 2026 juga menjadi perhatian. Jaya Negara menyebutkan bahwa hingga saat ini, pihaknya masih terus berupaya mencari investor atau pihak ketiga yang bisa diajak bekerja sama untuk menangani sampah di Denpasar.

“Masalah penutupan TPA Suwung itu kita sudah mengikuti langkah-langkah yang ada. Kami di Kota Denpasar telah melakukan analisis terhadap penanganan sampah dan berharap bisa mendapatkan investor yang benar-benar mampu menangani masalah sampah dengan baik,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Bali I Wayan Koster menegaskan bahwa penutupan TPA Suwung tidak dapat dilakukan begitu saja tanpa ada solusi yang konkret terkait pengolahan sampah.

"Penutupan TPA Suwung tidak bisa langsung dilakukan, mesti ada solusi terlebih dahulu. Kalau tidak, mau dibawa ke mana?" kata Koster.

Koster juga menambahkan bahwa dalam menyelesaikan masalah sampah di Bali, pihaknya akan mengadakan rembuk bersama para kepala daerah di wilayah Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan).

"Kami akan rembukan dulu dengan Wali Kota Denpasar, Bupati Badung, Gianyar, dan Tabanan mengenai pengolahan sampah. Ada yang berbasis sumber dan ada yang harus diolah dengan teknologi," tambahnya.

Dalam sambutannya pada Hari Ulang Tahun Kota Denpasar yang ke-237, Wayan Koster menekankan bahwa penanganan sampah menjadi salah satu program prioritas pemerintah. Ia merekomendasikan pengelolaan sampah berbasis sumber yang diterapkan di desa, desa adat, kelurahan, serta komunitas khusus.

Selain itu, Koster juga menyoroti pentingnya teknologi dalam pengolahan sampah, mengingat volume sampah di Denpasar yang besar. Sampah akan dikelola dengan dua skema, yakni berbasis sumber dan berbasis teknologi, karena volume sampah di Denpasar besar dan tidak semua bisa diselesaikan dengan cara berbasis sumber.

Editor : Adi Permana


Kolom Komentar

You must login to comment...