Punya Lima Tanduk, Si Jagur Kambing Unik Curi Perhatian Warga Bogor

Jurnalis Pangannews

Selasa, 13 Pebruari 2024 11:04 WIB

Dengan keunikannya, Jagur menarik minat banyak orang. (PanganNews.id)

PanganNews.id, Bogor - Jagur, seorang kambing unik dari Kampung Cincau, Kelurahan Gudang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, mencuri perhatian masyarakat dengan memiliki lima tanduk di kepalanya.

Iwan Darmawan, pemilik Si Jagur, menceritakan bahwa keunikan ini muncul sejak kelahiran Jagur 2,5 tahun yang lalu.

"Ini anakan kambing biasa. Tapi, masih ada darah garutnya. Nah itu lahir 2,5 tahun yang lalu. Munculnya di usia 3-4 bulanan lah," ungkap Iwan, Selasa 13 Februari 2024.

Awalnya, Iwan mengira bahwa lima tanduk tersebut adalah borok atau luka, namun ternyata tanduk tersebut tumbuh dengan sempurna.

Jagur, yang diberi perawatan penuh kasih sayang, seringkali menunjukkan tingkah menggemaskan seperti menggoyangkan badan dan kepala saat dipanggil.

Meskipun memiliki keunikan menarik, Jagur tetap menunjukkan sifat-sifat kambing jantan pada umumnya, terutama saat memasuki masa birahi.

"Kalau lagi birahi, biasanya suka nunjukain lewat tingkahnya yang kerap mengamuk, menyeruduk dan berperilaku agresif, selebihnya tenang-tenang saja," kata Iwan.

Iwan berencana mengawinkan Jagur dengan kambing lain untuk memperoleh keturunan.

"Itu lagi hamil sekarang. Pas birahi saya kawinin. Kemungkinan sih anaknya dua ekor," ucapnya.

Dengan keunikannya, Jagur menarik minat banyak orang yang bahkan menawar hingga Rp 8 juta.

Namun, Iwan berharap bisa menjual Jagur dengan harga Rp 15 juta. Ia memiliki syarat kepada calon pembeli Jagur agar tidak boleh menyembelihnya, melainkan harus dikembangbiakkan.

"Pernah ada yang nawar. Itu dari Jawa Tengah. Nawarnya itu Rp 8 juta. Tapi, belum saya lepas," ungkapnya.

"Siapapun yang nawar Rp 15 juta saya bakal jual, karena saya mau harganya segitu," tambah Iwan.

Iwan berharap Jagur tetap dikenal dan dijaga sebagai salah satu fenomena langka yang patut dilestarikan.

"Jagur adalah keunikan yang perlu dilestarikan agar bisa terus dikenal dan dijaga," kata Iwan.

Reporter: Ajat Nicko
Editor: R Muttaqien