Friday, 07 February 2025 11:28 WIB
Pangannews.id - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) mengidentifikasi potensi lahan seluas 1,1 juta hektare yang dapat dimanfaatkan untuk menanam padi varietas gogo melalui sistem agroforestri.
Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, mengungkapkan bahwa agroforestri bisa menjadi solusi efektif dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Dalam upaya tersebut, pemerintah berencana mengoptimalkan hutan cadangan serta memadukan pemanfaatan lahan untuk tanaman pangan, energi, dan sumber daya air.
"Selama ini ada potensi kehutanan yang belum dimaksimalkan fungsinya. Oleh karena itu, saya diminta oleh Presiden untuk memaksimalkan fungsi hutan," ujar Raja Juli dalam keterangan tertulis, Kamis (6/2/2025).
Raja Juli menjelaskan bahwa agroforestri merupakan sistem yang memungkinkan pemanfaatan lahan terdegradasi dengan menanam pohon hutan bersamaan dengan tanaman pangan, seperti padi gogo dan jagung.
Pendekatan ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi ekologis lahan sekaligus meningkatkan produksi pangan, serta menjaga keseimbangan alam. Dengan sistem ini, tanaman pangan dapat tumbuh seiring dengan keberadaan pohon hutan, memberikan manfaat ganda bagi lingkungan dan ekonomi.
"Namun, kami tidak akan membuka hutan. Kami justru akan merevitalisasi dan mereboisasi hutan yang sudah terdegradasi akibat faktor alam, kebakaran hutan, atau illegal logging," lanjut Raja Juli.
Perhutanan Sosial dan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan
Sebagai bagian dari strategi pemerintah, Kemenhut juga memperkuat program perhutanan sosial, yang mendorong masyarakat untuk mengelola hutan secara berkelanjutan. Dalam data yang dirilis, tercatat bahwa akses pengelolaan perhutanan sosial mencapai 8,3 juta hektare, dengan lebih dari 1,4 juta kepala keluarga terlibat dalam pengelolaan tersebut. Sebanyak 1,9 juta hektare dari area tersebut telah dicadangkan untuk pengembangan agroforestri pangan.
Melalui program perhutanan sosial, pemerintah juga telah menggelar penanaman serentak padi lahan kering di 17 lokasi binaan Kementerian Pertanian. Daerah-daerah tersebut antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Bali. Total lahan yang digarap dalam program ini mencapai 85 hektare.
Sebagai bagian dari rencana besar restorasi hutan, tahap pertama pada tahun ini ditargetkan untuk melakukan penanaman di areal perhutanan sosial seluas 111 juta hektare, ditambah dengan 30.000 hektare lahan yang dikelola oleh Perhutani.
Dalam sistem agroforestri, produktivitas padi rata-rata menghasilkan 2 ton gabah kering per hektare, yang setara dengan 1 ton beras per hektare. Hasil ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan sekaligus memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat sekitar.
Editor : Adi Permana
Tuesday, 04 November 2025 20:24 WIB
Friday, 24 October 2025 18:16 WIB
Tuesday, 21 October 2025 16:12 WIB
Monday, 06 October 2025 17:47 WIB
You must login to comment...
Be the first comment...