Di Balik 300 Ton Ikan dari Lhok Rigaih, Nelayan Masih Berjuang dengan Fasilitas Minim

Pers Pangannews

Friday, 27 June 2025 12:32 WIB

news
Pangkalan Pendaratan Ikan Lhok Rigaih, Kabupaten Aceh Jaya. (Foto : Antara)

Pangannews.id - Aktivitas perikanan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Lhok Rigaih, Kabupaten Aceh Jaya, terus menunjukkan geliat positif. Tercatat, tangkapan ikan nelayan di kawasan tersebut mencapai sekitar 300 ton setiap bulannya, terutama saat musim ikan melimpah.

"Alhamdulillah, untuk pasokan di pelabuhan ini tercukupi. Per hari bisa mencapai 10 ton, dan dalam sebulan lebih dari 300 ton," ujar Sekretaris Panglima Laot Lhok Rigaih, Maulizar.

Sebagai lembaga adat laut Aceh, Panglima Laot berperan penting dalam mengatur dan mengawasi kegiatan nelayan. Lembaga ini berada di bawah koordinasi dinas kelautan dan perikanan provinsi, dan memiliki kewenangan atas segala hal terkait aktivitas nelayan di laut.

Maulizar menjelaskan, letak PPI Lhok Rigaih yang berada di kawasan teluk membuatnya menjadi lokasi strategis bagi para nelayan dari berbagai daerah di Aceh untuk singgah.

Namun, ia menekankan bahwa pembenahan fasilitas pelabuhan sangat dibutuhkan guna mendukung aktivitas tersebut.

"PPI kita menjadi salah satu tempat singgahan nelayan dari seluruh Aceh. Oleh sebab itu, pembenahan memang sudah sangat diperlukan," tambahnya.

Hasil tangkapan ikan di wilayah ini terdiri dari berbagai jenis, seperti ikan sisik (termasuk tuna kecil), cakalang, dan regak. Ikan-ikan tersebut kemudian didistribusikan ke berbagai wilayah, mulai dari Banda Aceh, Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Timur, hingga Sibolga, Sumatera Utara.

Namun, meskipun potensi perikanan sangat besar, sejumlah kendala masih dihadapi nelayan. Salah satu yang paling mendesak adalah kebutuhan es balok untuk pengawetan ikan, yang hingga kini masih harus didatangkan dari Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, dengan waktu tempuh sekitar dua jam.

"Begitu juga dengan BBM. Kita belum punya Pertamina khusus nelayan di sini, jadi harus didatangkan dari jauh," jelas Maulizar.

Ia juga mengungkapkan bahwa kondisi dermaga di PPI Lhok Rigaih saat ini mulai dangkal, menyulitkan kapal berkapasitas besar untuk merapat. Selain itu, fasilitas docking kapal hanya bisa digunakan oleh kapal berukuran kecil.

"Padahal kapal nelayan kita sekarang sudah mulai ada yang besar. Kami sangat berharap ada perhatian dari pemerintah terhadap kondisi ini," tutupnya.

Editor : Adi Permana


Kolom Komentar

You must login to comment...