Minyak dari Biji-Bijian Bisa Turunkan Risiko Peradangan dan Diabetes

Pers Pangannews

Wednesday, 18 June 2025 11:55 WIB

news
Minyak dari biji-bijian bisa turunkan risiko peradangan dan diabetes. (Foto : BP Guide)

Pangannews.id - Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa konsumsi minyak dari biji-bijian bisa memberikan manfaat signifikan bagi kesehatan, terutama jika dimasukkan ke dalam pola makan yang seimbang.

Temuan ini sekaligus membantah anggapan populer bahwa minyak jenis ini bersifat pro-inflamasi atau bisa menyebabkan obesitas.

Dilansir dari siaran publikasi kesehatan Verywell Health, studi yang dipresentasikan dalam pertemuan tahunan American Society for Nutrition menemukan kaitan antara kadar asam linoleat yang lebih tinggi dengan penurunan biomarker peradangan dan risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah.

Asam linoleat sendiri merupakan jenis lemak tak jenuh ganda omega-6 yang ditemukan dalam minyak dari biji-bijian, seperti minyak jagung, minyak kanola, minyak kedelai, minyak biji bunga matahari, minyak biji anggur, dan minyak kacang tanah.

Penelitian ini melibatkan 1.894 orang dewasa, dengan pengukuran meliputi tinggi dan berat badan, kadar asam lemak omega-6, asam linoleat, insulin, dan glukosa dalam darah.

Kevin C. Maki, PhD, akademisi dari Indiana University School of Public Health-Bloomington sekaligus kepala ilmuwan di Midwest Biomedical Research yang juga menjadi penulis utama studi, menyampaikan bahwa hasil ini bertolak belakang dengan narasi yang kerap muncul di media sosial tentang minyak biji-bijian.

“Bukti menunjukkan bahwa minyak dari biji-bijian tidak berbahaya. Konsumsi makanan yang kaya asam linoleat justru bisa membawa manfaat kesehatan secara keseluruhan,” ujar Maki.

Temuan ini diperkuat oleh penelitian sebelumnya yang mengungkapkan bahwa asam linoleat dapat mendukung kesehatan jantung dan mengurangi risiko kematian dini.

Dalam studi lain, mengganti sekitar 10 gram mentega dengan minyak nabati seperti kanola, kedelai, atau minyak zaitun setiap hari dikaitkan dengan penurunan risiko kematian akibat kanker hingga 17 persen.

Organisasi Kesehatan Jantung Amerika (American Heart Association) juga mencatat bahwa asam lemak omega-6, termasuk asam linoleat, berpotensi menurunkan risiko penyakit jantung.

Menanggapi temuan ini, Grace A. Derocha, ahli diet terdaftar sekaligus juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, menyatakan bahwa anggapan bahwa minyak biji-bijian bersifat inflamasi adalah tidak tepat.

“Banyak orang mengatakan minyak biji-bijian bersifat inflamasi. Pernyataan sederhana itu tidak benar. Asam linoleat bukanlah musuh. Gunakanlah minyak biji-bijian secara moderat sebagai bagian dari pola makan yang seimbang untuk mendukung kesehatan jantung Anda,” tegas Derocha.

Editor : Adi Permana


Kolom Komentar

You must login to comment...